PENGERTIAN KOMUNIKASI
Kata atau
istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa
Latincommunicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam
kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’
yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna.
Komunikasi
secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini
yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.
A. PROSES KOMUNIKASI
Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
1. Proses komunikasi secara primer
Proses
komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol)
sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi
adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture,
isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung
dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada
komunikan.
Seperti
disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan
makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain ,
komunikasi adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan
komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi
(encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini
berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke
dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.
Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari
komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran
dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang
penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat
menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat
kesamaan makna).
2. Proses komunikasi sekunder
Proses
komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang
komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike
karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau
jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio,
televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam
komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang
dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi,
radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).
B. KONSEPTUAL KOMUNIKASI
Deddy Mulyana (2005:61-69) mengkategorikan definisi-definisi tentang komunikasi dalam tiga konseptual yaitu:
1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah.
Suatu
pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang
(atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara
langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran),
surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi sebagai
proses searah sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi
tatapmuka, namun tidak terlalu keliru bila diterapkan pada komunikasi
publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya jawab. Pemahaman komunikasi
dalam konsep ini, sebagai definisi berorientasi-sumber. Definisi seperti
ini mengisyaratkan komunikasi semua kegiatan yang secara sengaja
dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan
respon orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap suatu tindakan
yang disengajauntuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan
komunikator, seperti menjelaskan sesuatu sesuatu kepada orang lain atau
membujuk untuk melakukan sesuatu.
C. FUNGSI KOMUNIKASI
William I. Gorden (dalam Deddy Mulyana, 2005:5-30) mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi empat, yaitu:
1. Sebagai komunikasi sosial
Fungsi
komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa
komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi
diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar
dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat
menghibur, dan memupuk hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi
kita bekerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar,
perguruan tinggi, RT, desa, ..., negara secara keseluruhan) untuk
mencapai tujuan bersama.
2. Sebagai komunikasi ekspresif
Komunikasi
berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.
Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan
nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih,
takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata,
namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal.
Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya.
Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan
tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan penguasa
negara atau penguasa kampus dengan melakukan demontrasi.
3. Sebagai komunikasi ritual
Suatu
komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan
sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage,
mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan,
siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang
mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat
simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa),
membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan
lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau
Natal, juga adalah komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam
bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka
kepada tradisi keluarga, suku, bangsa. Negara, ideologi, atau agama
mereka.
4. Sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi
instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikan,
mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga
menghibur.
Sebagai
instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan
membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.
Studi komunika membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat
kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang
lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagi instrumen
untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka
pendek ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya
untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh
simpati, empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang antara
lain dapat diraih dengan pengelolaan kesan(impression management), yakni
taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral
janji, mengenakankan pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya
untuk menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita
inginkan.
Sementara
itu, tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi,
misalnya keahlian berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun keahlian
menulis. Kedua tujuan itu (jangka pendek dan panjang) tentu saja saling
berkaitan dalam arti bahwa pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat
digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan
dalam karier, misalnya untuk memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan
sosial, dan kekayaan.
D. RAGAM TINGKATAN KOMUNIKASI ATAU KONTEKS-KONTEKS KOMUNIKASI
Secara umum ragam tingkatan komunikasi adalah sebagai berikut:
Komunikasi
intrapribadi (intrapersonal communication) yaitu komunikasi yang terjadi
dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui
panca indera dan sistem syaraf manusia.
Komunikasi
antarpribadi (interpersonal communication) yaitu kegiatan komunikasi
yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasinya
lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi hasil
komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang pribadi sebagai
unik. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada dasarnya
bisa lebih dari dua orang selama pesan atau informasi yang disampaikan
bersifat pribadi.
Komunikasi
kelompok (group communication) yaitu komunikasi yang berlangsung di
antara anggota suatu kelompok. Menurut Michael Burgoon dan Michael
Ruffner dalam Sendjaja,(1994) memberi batasan komunikasi kelompok
sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna
memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi
informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua
anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan
akurat.
Komunikasi
organisasi (organization communication) yaitu pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari
suatu organisasi (Wiryanto, 2005:52).
Komunikasi
massa (mass communication). Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai
suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang
tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau
elektrolik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan
sesaat. Kemudian Mulyana (2005:74) juga menambahkan konteks komunikasi
publik. Pengertian komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang
pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak). Yang tidak bisa
dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato,
ceramah atau kuliah (umum). Beberapa pakar komunikasi menggunakan
istilah komunikasi kelompok besar (large group communication) untuk
komunikasi ini.
E. KEGUNAAN BELAJAR ILMU KOMUNIKASI
Mengapa kita mempelajari ilmu komunikasi ?Ruben&Steward, (2005:1-8) menyatakan bahwa
Komunikasi adalah fundamental dalam kehidupan kita.
Dalam
kehidupan kita sehari-hari komunikasi memegang peranan yang sangat
penting. Kita tidak bisa tidak berkomunikasi.tidak ada aktifitas yang
dilakukan tanpa komunikasi, dikarenakan kita dapat membuat beberapa
perbedaan yang esensial manakala kita berkomunikasi dengan orang
lain.Demikian pula sebaliknya, orang lain akan berkomunikasi dengan kita
,baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Cara kita berhubungan
satu dengan lainnya, bagimana suatu hubungan kita bentuk, bagaimana
cara kita memberikan kontribusi sebagai anggota keluarga, kelompok,
komunitas, organisasi dan masyarakat secara luas membutuhkan suatu
komunikasi.Sehingga menjadikan komunikasi tersebut menjadi hal yang
sangat fundamental dalam kehidupan kita.
Komunikasi adalah merupakan suatu aktifitas komplek.
Komunikasi
adalah suatu aktifitas yang komplek dan menantang. Dalam hal ini
ternyata aktifitas komunikasi bukanlah suatu aktifitas yang mudah. Untuk
mencapai kompetensi komunikasi memerlukan understanding dan suatu
ketrampilan sehingga komunikasi yang kita lakukan menjadi efektif. Ellen
langer dalam Ruben&Stewat( 2005:3) menyebut konsep mindfulness akan
terjadi ketika kita memberikan perhatian pada situasi dan konteks, kita
terbuka dengan informasi baru dan kita menyadari bahwa ada banyak
perspektif tidak hanya satu persepektif di kehidupan manusia.
Komunikasi adalah vital untuk suatu kedudukan/posisi yang efektif.
Karir dalam
bisnis, pemerintah, atau pendidikan memerlukan kemampuan dalam memahami
situasi komunikasi, mengembangkan strategi komunikasi efektif,
memerlukan kerjasama antara satu dengan yang lain, dan dapat menerima
atas kehadiran ide-ide yang efektif melalui saluran saluran komunikasi.
Untuk mencapai kesuksesan dari suatu kedudukan/ posisi tertentu dalam
mencapai kompetensi komunikasi antara lain melalui kemampuan secara
personal dan sikap, kemampuan interpersonal, kemampuan dalam melakukan
komunikasi oral dan tulisan dan lain sebagainya.
Suatu pendidikan yang tinggi tidak menjamin kompetensi komunikasi yang baik.
Kadang-kadang
kita menganggap bahwa komunikasi itu hanyalah suatu yang bersifat
common sense dan setiap orang pasti mengetahui bagaimana berkomunikasi.
Padahal sesungguhnya banyak yang tidak memilki ketrampilan berkomunikasi
yang baik karena ternyata banyak pesan-pesan dalam komunikasi manusia
itu yang disampaikan tidak hanya dalam bentuk verbal tetapi juga
nonverbal, ada ketrampilan komunikasi dalam bentuk tulisan dan oral, ada
ketrampilan berkomunikasi secara interpersonal, ataupun secara kelompok
sehingga kita dapat berkolaborasi sebagai anggota dengan baik, dan
lain-lain. Kadang-kadang kita juga mengalami kegagalan dalam
berkomunikasi. Banyak yang berpendidikan tinggi tetapi tidak memilki
ketrampilan berkomunikasi secara baik dan memadai sehingga mengakibatkan
kegagalan dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Sehingga
komunikasi itu perlu kita pelajari.
Komunikasi adalah populer.
Komunikasi
adalah suatu bidang yang dikatakan sebagai popular. Banyak bidang-bidang
komunikasi modern sekarang ini yang memfokuskan pada studi tentang
pesan, ada juga tentang hubungan antara komunikasi dengan bidang
profesiponal lainnya termasuk hukum, bisnis, informasi, pendidikan, ilmu
computer, dan lain-lain. Sehingga sekarang ini komunikasi sebagai ilmu
social/perileku dan suatu seni yang diaplikasikan. Disiplin ini bersifat
multidisiplin, yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lain seperti psikologi,
sosiologi, antroplogi, politik, dan lain sebagainya.
BAGAIMANA CARA MENYALURKAN IDE DALAM KOMUNIKASI
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
I. IDE (gagasan) => Si Sender
2. PERUMUSAN
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
3. PENYALURAN (transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
4. TINDAKAN
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5. PENGERTIAN
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
6. PENERIMAAN
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.
HAMBATAN HAMBATAN KOMUNIKASI
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkankomunikasi tidak efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) :
1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
4. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
5. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6. Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.
sumber : http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi.html
http://opickrockstar.wordpress.com/2011/04/23/komunikasi-dalam-organisasi/
http://abbymaulanaputra911.blogspot.com/2012/01/hambatan-komunikasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar